H07. Bagaimana Engkau Menjadi Pembuka Pintu Kebaikan | Kunci Keenam - Do'a

Image
🌍 BimbinganIslam.com 👤 Ustadz Ratno Abu Muhammad, Lc.  📗 Kitāb Kaifa Takuunu Miftaahan Lil Khoir 〰〰〰〰〰〰〰 بسم الله الرحمن الرحيم السلام عليكم ورحمة الله وبركاته الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وأصحابه ومن تبعهم بإحسان إلى يوم القيامة اما بعد Pada kesempatan kali ini kita akan melanjutkan membaca Kitāb: كيف تكون مفتاحاً للخير (Bagaimana anda menjadi pembuka pintu kebaikan) yang dibawakan oleh Syaikh Abdurrazzaq Al Badr hafizhahullah ta'ala  Pada kesempatan kali ini diantara kunci yang disebutkan oleh Beliau, yaitu kunci ke-6 (langkah ke-6) adalah doa. Baik kita langsung saja membaca penjelasan beliau. KUNCI KEENAM: DO'A  Doa adalah kunci segala sesuatu. Salah seorang ulama Salaf berkata tentang hal ini: "Aku memperhatikan seluruh amal kebaikan ternyata pintu-pintu kebaikan itu sangat banyak. Shalat adalah kebaikan, puasa adalah kebaikan, haji adalah kebaikan. Ada banyak pintu kebaikan aku temukan. Aku temukan sebuah kesimpulan bahwa seluruh kebaikan terse

H06. Bagaimana Engkau Menjadi Pembuka Pintu Kebaikan | Kunci Kelima - Usaha Maksimal Menjauh Dari Dosa



🌍 BimbinganIslam.com
👤 Ustadz Ratno Abu Muhammad, Lc. 
📗 Kitāb Kaifa Takuunu Miftaahan Lil Khoir

〰〰〰〰〰〰〰

بسم الله الرحمن الرحيم 
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته 
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وأصحابه ومن تبعهم بإحسان إلى يوم القيامة اما بعد

Pada kesempatan kali ini kita akan melanjutkan membaca Kitāb:  كيف تكون مفتاحاً للخير (Bagaimana anda menjadi pembuka pintu kebaikan) yang dibawakan oleh Syaikh Abdurrazzaq Al Badr hafizhahullah ta'ala 

Dan kita akan membaca kunci kelima. Kunci kelima Ini judulnya adalah Usaha Maaksimal Menjauh dari Dosa. Kita tidak usah berlama-lama langsung saja kita baca penjelasan beliau. 

Diantara sebab yang dapat membuat seorang hamba menjadi pembuka pintu kebaikan dan penutup pintu keburukan adalah berusaha maksimal melawan jiwa untuk jauh dari dosa, untuk jauh dari keharaman, untuk jauh dari kemaksiatan.

Imam Ahmad dalam Musnadnya membawakan sebuah hadits dari Nawwas bin Sam'an radhiyallahu 'anhu bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

Allah membuat sebuah perumpamaan dengan sebuah jalan yang lurus, di kedua sisi jalan tersebut ada pintu-pintu pada masing-masing pintu ada tirai yang menutupinya. Pada pangkal jalan itu ada penyeru yang berseru, "Wahai hamba Allah lewatilah jalan ini dan jangan keluar darinya."

Dalam lafazh yang lainnya, di atas jalan tersebut juga ada penyeru lain yang berseru, "Wahai hamba Allah, jangan kalian buka pintu-pintu tersebut karena kalau kalian membukanya pasti kalian akan masuk ke dalamnya."

Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menjelaskan lebih lanjut. "Jalan yang dimaksud adalah Islam. Pagar yang dimaksud adalah batasan-batasan Allah. Pintu yang bertirai adalah hal-hal yang Allah haramkan. Penyeru yang menyeru di pangkal pintu adalah Al Quran. Penyeru yang berada di atas jalan adalah nasihat Allah yang berada pada hati nurani setiap muslim." 

Demikian hadits tersebut. 

Ini adalah karunia dari Allah ada sebuah alarm nasihat dari Allah pada setiap hati orang Islam. Setiap kali jiwanya mengajak untuk membuka pintu keharaman masuk ke dalam jendela kebatilan, alarm ini berdering memperingatkannya:

"Wahai hamba Allah, jangan engkau buka pintunya karena kalau engkau buka pasti engkau akan masuk ke dalamnya."

Sehingga barangsiapa yang ingin menjadi pembuka pintu kebaikan dan penutup pintu keburukan hendaknya dia paham betul hadits ini, dengan begitu ia akan dimudahkan untuk menelusuri jalan yang lurus yang mengantarkannya ke surga yang penuh kenikmatan. 

Kemudian di setiap sisi jalan tadi baik di sisi kanan maupun di sisi kiri ada banyak pintu. Pintu-pintu ini tidak ada gemboknya, tidak ada kuncinya hanya tertutup dengan kain tirai. Pintu ini yang akan mengantarkan kepada hal-hal yang diharamkan. Dan sudah dimaklumi bersama bahwa pintu yang hanya tertutup dengan tirai, tidak menyusahkan orang yang hendak memasukinya baik dari sisi waktu maupun sisi tenaga. Gampang, cukup dengan pundak ia sudah bisa memasukinya dengan cepat. Berbeda dengan pintu yang terkunci, dibutuhkan kunci dan dibutuhkan usaha untuk membukanya, sehingga memerlukan waktu dalam membukanya.

Adapun pintu yang hanya tertutup dengan tirai maka orang dapat memasukinya dengan cepat. 

Anda sekarang berada di atas jalan yang lurus, di samping jalan ini ada banyak pintu yang dapat menjerumuskan kepada keharaman dengan hanya tertutup tirai saja. Maka setiap insan, setiap manusia yang ingin menjadi pembuka pintu kebaikan wajib berhati-hati dengan kehati-hatian tingkat tinggi terhadap pintu-pintu keburukan ini. 

Pintu-pintu keburukan yang berada di sisi kanan maupun di sisi kiri jalan tersebut apabila ia membuka salah satu pintu untuk dirinya, maka pada akhirnya ia akan membukakannya untuk orang lain juga. 

Saya ulangi, "Apabila ia membuka salah satu pintu untuk dirinya maka pada akhirnya ia akan membukakannya untuk orang lain juga."

Hal ini karena setiap orang yang sudah masuk dalam keharaman, nyaman dengan perbuatan itu, maka ia tidak ingin sendiri di sana. Setelah ia menjadi pelaku keharaman ia akan menjadi da'i dan motivator kepada keharaman. Inilah kebiasaan orang-orang yang rusak, para penyeru kesesatan, orang-orang yang fasik, yang ada pada zaman ini. Di awalnya, ia hanya melakukan sendiri kemudian ia akan menjadi da'inya.

Terkait hal ini salah satu khalifah Ar Rasyidin Utsman bin Affan radhiallahu 'anhu berkata:

نية لو الزنى النساء كل هن 
 "Seorang pezina itu menginginkan seandainya seluruh wanita itu berzina."

Orang yang masuk ke dalam pintu keharaman maka ia tidak ingin sendirian di sana. Tadinya ia hanya sebatas pelaku keharaman, namun akhirnya ia bermetamorfosis menjadi da'i pengajak ke dalam keharaman. Sehingga ia malah akan menjadi pembuka pintu keburukan dan penutup pintu kebaikan. 


Demikian yang dibawakan oleh Syaikh Abdul Rozak Al Badar dalam kunci (langkah) kelima, seseorang hendaknya menjauh dari keharaman. 

Kenapa? 

Karena ketika seseorang masuk ke dalam keharaman dia tidak ingin bersendirian di sana, dia akan mengajak orang lain, dia akan menjadi motivator untuk orang lain, agar ikut masuk ke dalam keharaman. 

Jadi apabila seseorang ingin menjadi pembuka pintu kebaikan penutup pintu keburukan, dia harus menjauh dari pintu keharaman ini, begitu .

Wallahu Ta'ala A'lam bishawab 

Demikian saja pertemuanan kita kali ini semoga bermanfaat.

والله تعالى أعلم بي لصواب

وصلى الله على النبين محمد 

 ____

Halaqoh 07: Kunci Keenam - Do'a

Comments

Popular posts from this blog

DO'A ORANG DITINGGAL SAFAR DAN DO'A MUSAFIR UNTUK ORANG YANG DITINGGAL

H02. Bagaimana Engkau Menjadi Pembuka Pintu Kebaikan | Kunci Pertama - Bersandar Kepada Al-Fattah

H04. Bagaimana Engkau Menjadi Pembuka Pintu Kebaikan | Kunci Ketiga - Ilmu Yang Bermanfaat